Sby, MercuryFM – Medical tourism menjadi materi yang diperbicangkan dalam Talk Show Membangun Medical Tourism, Adventure dan Remote Telemedicine berbasis Akademik di Grand City Surabaya Kamis 11/10/2019.
“Topik ini sentral dan menarik dibicarakan karena selama ini kita hanya sebagai pasar dari negara-negara tetangga dibidang medical tourism” ujar Dr, Niko Azhari Hidayat pengkonsep applikasi AV Shunt Indonesia usai menjadi pembicara dalam talk show tersebut.
Niko menambahkan medical tourism di Indonesia selama ini hanya menjadi wacana, padahal sarana medis dan tenaga medis sudah tersedia dan siap. “Hanya butuh kolaborasi serius antar instansi terkait, misalnya pemerintah kota Surabaya dan Pemprov Jatim melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan, pihak rumah sakit dan Dinas Pariwisata untuk berkolaborasi. Hal ini yang belum dilakukan sampai sekarang” jelasnya.
Selain itu menurut Niko adalah kurangnya promosi. “Negara tetangga kita sangat masif melakukan promosi sampai menggandeng maskapai penerbangan, ironisnya maskapai penerbangan yang terlibat bukan milik kita” ungkapnya.
Niko juga mengungkap kalau ada sekitar 500an ribu pasien yang berobat ke Singapura per tahin adalah warga Jawa Timur, 220 ribu diantaranya warga Surabaya. “Kami di Vascular Indonesia yang berbasis di RS Unair sebenarnya punya program yang bisa dibangun menjadi medical tourism, cuma perlu dikemas dengan baik yang membutuhkan peran pemerintah” pungkasnya.
Sementara itu Dr Agus Hariyanto Kepala Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga dikesempatan yang sama menambahkan medical tourism sangat layak untuk dipikirkan bersama. “Sayang kalau rupiah kita berlalu begitu saja dan terbuang diluar negeri” ujarnya.
Agus Hariyanto menambahkan layanan kesehatan dalan negeri sebenarnya sudah sangat layak. “Tinggal dibranding saja dan promosi yang tepat. Hal ini akan mencegahnya kita kehilangan devisa dalam negeri tapi bisa jadi malah mendatangkan devisa dari luar negeri” tegasnya.(alam)