Sby, MercuryFM – Fraksi golkar DPRD Jatim meminta konsep kampung tangguh yang dirintis oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Mohammad Fadil bisa di jadikan model untuk penyadaran masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan dalam menekan angka penyebaran virus corona (covid- 19). Apalagi kita mulai mengarah ke new normal.
Menurut Wakil Ketua DPRD Jatim yang juga anggota Fraksi Golkar Sahat Tua Simanjuntak, meminta konsep Kampung Tangguh ini benar benar di wujudkan di tengah masyarakat dalam memutus rantai penyebaran covid.
Apalagi keberadaan Kampung Tangguh bisa juga digunakan untuk penguatan kamtibmas di masyarakat selain untuk pencegahan penyebaran virus corona (covid- 19).
“Kampung Tangguh terobosan Kapolda Jatim sudah mendapat apresiasi dari Presiden RI Jokowi dan bahkan akan menjadi role mode di Indonesia. Ini tentunya kami apresiasi. Keberadaannya selain untuk memutus penyebaran covid, bisa sebagai upaya menciptakan kamtibmas di Jatim ke depannya,” ujarnya, Rabu (10/06/20).
Dari data yang ada kata Sahat, keberadaan Kampung Tangguh selama ini cukup efektif dalam menekan penyebaran covid di masyarakat. Keberadaannya benar benar menjadi garda terdepan dalam melakukan penyadan masyarakat akan protokol kesehatan dan melindungi warganya dari keterpaparan covid.
“Dari laporan yang masuk ke saya, jika dilihat grafiknya, Kampung Tangguh sudah menyadarkan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan bahkan juga ikut andil dalam melandaikan penyebaran covid-19,” jelas pria yang juga Sekertaris DPD Partai Golkar Jatim.
Apresiasi sama terhadap keberadaan kamoung tangguh juga di ungkapkan ketua Komisi A DPRD Jatim yang juga anggota Fraksi Golkar, Mayjen TNI (Purn) Istu Hari Subagyo.
Menurut Istu, keberadaan Kampung Tangguh benar benar efektif dalam melakukan upaya untuk meminimalisir penyebaran covid- 19 di Jatim.
Dikatakan Mantam Pandam Bukit Barisan ini, dari hasil pantauan di lapangan, banyak desa di Jawa Timur yang masih hijau dan tidak terpapar Covid-19, lantaran sejak awal kepala desa tanggap dan menerapkan standart protokol kesehatan tinggi di desanya.
“Bagus sekali saya sudah keliling 18 kabupaten/kota ada beberapa desa yang menyelenggarakan Kampung Tangguh didesanya. Imbasnya desa mereka masul zona hijau karena tidak ada masyarakatnyabyang terpapar covid. Ini perlu di gelorakan terus,” ujarnya, Rabu (10/06/20).
Untuk itu lanjut ketua Perbakin Jatim ini, agar tingkat disiplin masyarakat pedesaan yang tinggi bisa menjadi contoh bagi wilayah Surabaya Raya seperti Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo dan Kotamadya Surabaya dalam menminimliasir penyebaran covid.
“Seperti kita ketahui, dari data yang ada, sebanyak 65 persen kasus Covid-19 di Jatim tersebar di wilayah Surabaya Raya. Ini karena tingkat disiplin warganya yang kurang. Sehingga konsep do desa demgam kampung tangguh perlu diterapkan maksimal di sini,” ungkapnya.
Dengan berakhirnya PSBB di Surabaya Raya saat ini kata Istu, pihaknya berharap tidak membuat masyarakat lengah dan kendor dalam melaksanakan protokol kesehatan.
Menurutnya, disiplin menjadi kunci utama untuk menekan jumlah penularan Covid-19, dengan senantiasa melakukan sosial distancing, memakai masker dan rajin mencuci tangan.
“Yang jelas kita minta kesadaran dari semua lapisan masyarakat mempelopori disipilin pribadi dan membudayakan kesadaran dengan hidup sehat. Konsep kampung tangguh yang ada efektif di benerapa desa di Kota Kabupaten di Jatim bisa benar benar do contoh unruk diterapkan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Kuratif Covid-19 Provinsi Jatim Joni Wahyuhadi saat Konferensi Pers terkait update Covid-19, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (10/6) malam mengatakan kampung tangguh merupakan role model yang bisa diaplikasi di mana saja bahwa solidaritas sosial dan modal sosial akan menjadi kekuatan yang besar untuk bersama-sama membangun komitmen, menghentikan penyebaran covid-19
“Support, edukasi dan isolasi itu sudah dirupakan menjadi Kampung Tangguh. Kalau di Surabaya dinamakan Kampung Wani, di Tulungagung dinamakan Kampung Semeru,” ujar pria yang juga Dirut RSUD Dr. Soetomo Surabaya ini.
Menurut Joni, Kampung Tangguh itu merupakan pengendalian covid-19 berbasis kampung baik di tingkat RT, RW, maupun desa. Dengan berbasis pada RT, RW, Desa inilah, penyebaran covid-19 bisa dikendalikan. (ari)