Jakarta, MercuryFM – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) terus memperkuat komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan dengan mengembangkan inovasi berupa semen hijau dan produk ramah lingkungan lainnya. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk dukungan perusahaan terhadap terciptanya industri konstruksi yang lebih berkelanjutan di Indonesia.
Pengembangan semen hijau ini mendapat apresiasi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) saat kunjungan ke Gedung Pusat Penelitian SIG, Rabu (21/8/2024). Dalam kunjungan tersebut, BRIN dan SIG melakukan sharing knowledge terkait riset dan inovasi yang dijalankan oleh Departemen Research & Development SIG.
Socia Prihawantoro, peneliti dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, menyatakan bahwa inovasi semen hijau yang dilakukan oleh SIG adalah langkah strategis yang sangat diperlukan di era saat ini. Menurutnya, semen hijau menjadi solusi nyata dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global.
“Semen hijau adalah solusi penting terhadap ancaman perubahan iklim. Walaupun kesadaran masyarakat terkait pentingnya semen hijau mungkin belum sepenuhnya berkembang, dampak positifnya bagi lingkungan sangat signifikan,” ujar Socia Prihawantoro, Senin (9/9/2024).
“Dengan mengurangi emisi CO2 melalui penggunaan semen hijau, SIG telah mengambil langkah signifikan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi kerusakan yang lebih parah,” tutupnya.
Menurutnya, SIG adalah salah satu pelopor dalam industri building material yang berfokus pada produksi semen hijau. “Kami belum mendengar ada perusahaan semen lain yang memiliki inovasi sebaik ini. SIG benar-benar memimpin dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang,” ujar Socia Prihawantoro.
Sementara itu, Direktur Operasi SIG Reni Wulandari mengatakan, sebagai perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terkemuka, SIG menyadari bahwa peran industri semen sangat vital dalam pembangunan infrastruktur, namun juga menyumbang emisi karbon yang cukup signifikan. Oleh karena itu, SIG berkomitmen mengurangi dampak lingkungan dari operasionalnya dengan menghadirkan semen hijau, yang dirancang untuk menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah dibandingkan dengan semen konvensional (OPC), tanpa mengurangi kualitas dan kekuatan produk.
“Semen hijau yang dikembangkan SIG dirancang untuk menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah dibandingkan dengan semen konvensional, sehingga tercatat 21% – 38% lebih rendah karbon. Keunggulan inilah yang menjadikan semen hijau SIG sebagai pilihan tepat untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan, termasuk dalam pembangunan mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang mengusung konsep berkelanjutan,” kata Reni Wulandari.(dan)