Surabaya,MercuryFM – Tingkatkan kualitas sekolah Ma’arif Nahdlatul Ulama, Pimpinan Wilayah Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (PWLPMNU) Jawa Timur, menggelar Pelatihan Pengembangan Sekolah Unggulan. Kegiatan diikuti lima madrasah dan sekolah di bawah LPMNU Jawa Timur.
Dalam kegiatan yang digelar di Auditorium KH. M. Hasyim Latief Lt.4, diikuti lima madrasah dan sekolah di bawah LPMNU Jawa Timur. Yakni Sekolah Dasar Nuril Islam (SD Nuris) Pacitan, Sekolah Dasar Islamiyah Magetan, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Banin Bebekan Sidoarjo, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ma’arif Sukomoro Magetan, Madrasah Aliyah Unggulan KH. Wahab Hasbullah Jombang, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Ma’arif Pacitan.
Wakil Ketua Pengurus Wilayah Lembaga Pendidikan (PWLP) Ma’arif Jatim, H. Abdullah Sani mengatakan, LP Ma’arif Jatim sudah pernah mengembangkan program sekolah dan madrasah unggulan.
“Hingga kini sekolah tersebut masih eksis dan tetap mempertahankan keunggulannya.. Pengalaman inilah yang akan dikembangkan dalam kegiatan ini”, ujarnya.
Senada dikatakan Koordinator pelaksana Dr. Hj. Hanun Asrohah yang juga menegaskan, LP Ma’arif NU Jatim pernah menugaskan dirinya menjadi Kepala Madrasah Ibtidaiyah Waru sebagai ‘pilot project’ madrasah unggulan. Dan, hasilnya hingga kini masih dirasakan. Bahkan saat ini menjadi salah satu madrasah favorit.
“Karena itu dalam pelatihan ini, pemilihan peserta ini berdasarkan analisis kebutuhan dan keseriusan. Salah satunya melalui pengajuan resmi yang dilakukan lembaga dan sudah dilakukan verifikasi lapangan,” jelas wanita yang juga Dosen UIN Sunan Ampel tersebut.
Sementara itu Ketua PWNU LP Ma’arif Jawa Timur KH. Noor Shodiq Askandar menekankan pentingnya target pendidikan Ma’arif. Pendidikan Ma’arif harus mencpiptakan peserta didik ‘pinter’ dan ‘bener’. Jika bicara NU dan Ma’arif, maka Jawa Timur adalah barometernya.
“Karena itu, jika di Indonesia ada yang tidak bener, yang patut disalahkan ya jajaran Ma’arif sampai ke bawah dan pada akhirnya ya kepala sekolah dan Ma’arif”, ujar pria yang juga Wakil Rektor Unisma tersebut,
Kata KH. Noor Shodiq Askandar, tantangan saat ini bagaimana pendidikan Ma’arif semakin dilirik orang tua, pendidikan Ma’arif harus maju. Untuk menuju ke sana, Sekolah/Madrasah Unggul di lingkungan Ma’arif NU menjadi keniscayaan.
“Menyitir pandangan KH. Masykur, sekolah harus survive dulu, baru berkompetisi. Beliau bercerita, membangun Unisma seperti sekarang diawali dengan survive keuangan,” pungkasnya
Dalam kegiatan yang berlangsung ini, peserta menerima materi Desain Sekolah/Madrasah Unggul, Sekolah Sehat, Budaya Mutu Sekolah/Madrasah, School Branding, Sekolah/ Madrasah Digital.
Mereka juga difasilitasi melakukan kunjungan ke Sekolah Pembangunan Jaya Sidoarjo dan ‘Green House’ Masjid Al Akbar Surabaya. Sebagai Narasumber dalam kegiatan ini Dr. Hanun Asrohah, H. Abdullah Sani, Amin Hasan, Sholehuddin, dan A. Yusuf.
Sebelum kembali ke tempat masing-masing, tiap lembaga dapat paket buku. Selain itu, satu lembaga mendapat bantuan 6 galon cat.
Setelah pelatihan ini diharapkan mereka pulang seraya membawa harapan besar untuk segera menerapkan hasil pelatihan di lembaga-lembaga masing-masing sesuai rencana tindak lanjut yang sudah dibuat. Yakni mengembangkan sekolah unggulan berdasarkan kekhasan masing-masing. (ari)