Surabaya, MercuryFM – Talkshow Rumah Inspirasi edisi Rabu (6/4/2022) menghadirkan Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol. Dirmanto. Sebagai seorang perwira menengah Polri, yang sejak 24 Januari 2022 mengemban amanat sebagai Kabid Humas Polda Jatim, Dirmanto berpengalaman dalam bidang Humas, yang jabatan terakhirnya adalah Kabid Humas Polda Kalbar.
Kepada MercuryFM, Kombes Pol. Dirmanto mengaku, besar mulai dari pendidikan sekolah dasar SD sampai SMA di Yogyakarta. Menurutnya, dia sama sekali tidak pernah punya cita-cita menjadi polisi.
“Dari kecil tidak pernah punya cita-cita jadi polisi. Tidak tahu polisi itu apa, karena memang keluarga tidak ada yang menjadi polisi,” terang Kabid Humas Polda Jatim ini.
Bahkan diakuinya, kalau dulu selepas SMP pernah berkeinginan tidak mau sekolah, tetapi mondok saja. Tapi keinginannya itu tidak disetujui oleh sang ibu.
“Ibu adalah ridho walidain, yang artinya ridho Allah SWT bergantung dari ridho orang tua. Karenanya saya patuh pada ibu,” tegas Dirmanto.
Namun, seorang Dirmanto mengakui saat Sekolah Menengah Atas (SMA) dia memilih untuk bersekolah di SMA Adi Sucipto Yogyakarta, karena tertarik dengan perwira-perwira pesiar saat itu.
“Saat itu yang terbayang jadi perwira cuma masa depan cerah. Karena pengen selepas sekolah tidak menyusahkan orang tua, salah satunya masuk AKABRI saat itu,” ujar Kombes Pol. Dirmanto.
Masuk AKABRI daftar pertama kali tahun 1991 tapi tidak lolos, hanya sampai Magelang.
“Tahun berikutnya, dengan penuh perjuangan akhirnya berhasil lolos. Tiga tahun di Akpol, satu tahun perwira siswa. Kemudian penempatan pertama di Poso, waktu konflik saat itu,” kata Dirmanto.
Selanjutnya perjalanan menjadi Kapolres Bengkulu, membuatnya berkeinginan berbuat lebih untuk masyarakat dan bangsa ini.
“Sekitar tahun 2013-2014, penempatan di Kaur, Bengkulu yang memang banyak muslim disana, ada banyak TPQ. Kemudian dimulailah pemetaan TPQ di sana tentang metode pembelajaran Al-Quran yang baik dan modern,” ungkap Dirmanto.
Mengawal ini, kata Kabid Humas, dirinya dibantu oleh Ustadz Toha dan Ustadz Ali. Beliau-beliau ini, terang Dirmanto, berperan besar membantunya di tengah-tengah masyarakat bukan hanya saat menjadi Kabid Humas Polda Jatim, tetapi mulai tugas-tugas sebelumnya.
Saat salah satu pendengar MercuryFM menanyakan, sejak kapan menjadi polisi menjadi panggilan jiwa, karena diakuinya dari awal, Dirmanto tidak pernah bercita-cita menjadi polisi. Menjawab ini, Kombes Pol. Dirmanto menjelaskan, bahwa selepas dirinya mendapat pendidikan AKABRI.
“Tesnya waktu itu jadi satu di Yogya, di Pangkalan Angkatan Udara, Lanud Adi Sucipto,” kenangnya.
Awalnya, kata Kombes Pol. Dirmanto, dirinya tidak tahu polisi itu apa.
“Ternyata setelah jadi polisi, polisi itu luar biasa,” tandas Dirmanto.
Ia mengatakan, polisi itu melebihi daripada tugas seorang kiai.
“Karena di situ ada amar ma’ruf nahi munkar yang harus diemban. Tugas polisi selain mencegah, juga istilahnya ndhandhani (memperbaiki) orang-orang. Inilah yang menjadi panggilan luar biasa bagi saya sebagai seorang anggota polisi. Polisi itu sebuah profesi yang melebihi segala-galanya bagi saya,” tegas Kabid Humas. (nil)