Sby, MercuryFM – Anggota DPRD Jatim dari Madura Mathur Husyairi mensinyalir adanya permainan mega proyek kementerian PUPR yang ada di Kabupaten Bangkalan Madura.
Mega proyek untuk pembangunan beberapa unit sekolah senilai 22 M tersebut disinyalir menjadi program bagi bagi keuntungan yang dilakukan oleh oknum oknum pemerintahan Bangkalan yang terlibat proyek tesebut.
“Nilainya ada 22 M untuk pembangunan beberapa unit sekolah. Ada laporan masuk ke saya pihak panitia lelang diduga bermain dan menguntungkan salah satu kontraktor,” ungkap anggota DPRD Jatim dari Partai PBB yang tergabung dalam fraksi Keadilan Bintang Nurani (FKBN).
Mathur mengatakan dari laporan yang masul, besaran anggaran proyek Rp 22 M tersebut sudah jadi bancakan beberapa oknum di daerah tersebut sebelum proyek tersebut berjalan.
“Belum ada pengerjaan, tapi proyek ini sudah diperjualbelikan oleh oknum-oknum di Bangkalan,”ungkap pria yang juga direktur LSM Jaringan Kawal Jatim (JAKA JATIM) ini.
Mantan aktifis pergerakan ini juga mengatakan penyusunan RAB terhadap program ini juga tidak transparan dan perlu di pertanyakan penyusunannya.
“Semisal ada salah satu sekolah yang akan mendapatkan proyek tersebut. Anggarannya mencapai 2,2 miliar. Tidak jelas itu untuk pembangunan kelas baru atau rehab sekolah. Kalau rehab sekolah kondisi sekolah masih bagus. Ini khan gak jelas RABnya,” ungkapnya.
Dengan kondisi semacam itu, Mathur berharap proyek tersebut ditunda terlebih dahulu karena perkiraan waktu yang mepet dan adanya indikasi proyek tersebut jadi bancakan oleh oknum-oknum kental terjadi.
“Lebih baik proyek tersebut sementara di pending terlebih dahulu. Dan proyek ini harus dikerjakan dengan professional sesuai RAB yang benar. Jangan malah digunakan untuk bancaan oknum pemkab Bangkalan,” pungkasnya. (ari)