Sby,MercuryFM – Polemik usulan pembentukan panitia khusus (pansus) Covid-19 DPRD Surabaya di tengah pandemi mendapat tanggapan serius Ketua Pengurus Cabang Nadhlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya KH. Achmad Muhibbin Zuhri disela Refleksi 10 Hari PSBB di Kantor PCNU Kota Surabaya, Jl. Bubutan, Kamis (7/5/2020).
Pria yang akrab dipanggil Muhibbin itu mengatakan, semangat gotong royong harus dikembalikan lagi secara bersama-sama untuk menyelesaikan pandemi Covid-19 yang sedang terjadi di Surabaya.
Pada intinya dirinya tak mempermasalahkan dengan adanya wacana pembentukan Pansus Covid-19 di DPRD Kota Surabaya. Hanya saja, tambahnya, hal-hal itu harus dilalui sesuai mekanisme yang ada.
“Masalah Pansus itu okelah. Monggoh (silahkan) dilaksanakan sesuai mekanisme yang ada,” ujarnya.
Sebab menurutnya, pembentukan Pansus itu ada aturan yang menyertainya juga. Dalam hal ini kembali lagi pada mekanisme yang ada di Dewan. Yang terpenting menurutnya ialah agenda semacam itu jangan sampai dimuati oleh unsur-unsur politik di dalamnya.
“Artinya tidak perlu dipolitisir sedemikian rupa sehingga menimbulkan kegaduhan dalam situasi seperti ini,” tegasnya.
Karenaya Muhibbin mengingatkan agar usulan itu tidak dijadikan sebagai pretensi politik untuk menjatuhkan kelompok lawan dan lain sebagainya. Jangan juga dijadikan ajang mengeksiskan kelompoknya dengan memanfaatkan pandemi Covid-19.
“Saya mohon dihindari itu, kita semua ini berkomitmen untuk demi kepentingan kemaslahatan agar pandemi Covid-19 selesai,” pesan Muhibbin.
Sekali lagi, ia memohon kepada semua stake holder pemangku kebijakan agar berjalan saling beriringan guna bersama melawan wabah Corona ini.
Polemik usulan pembentukan Pansus Covid-19 DPRD Surabaya kian hangat, menyusul ada perwakilan dari tiga Fraksi (F-Demokrat-Nasdem, F-PKB, dan F-PAN-PPP) yang melaporkan Adi Sutarwijono selaku Ketua Dewan itu ke Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Surabaya. Usulan itu sejak awal di tolak oleh Ketua DPRD Surabaya karena ingin memaksimalkan peran komisi sebagai alat kelengkapan DPRD.(Alam)