Sby, MercuryFM – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim masih belum memutuskan apakah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya akan diperpanjang atau tidak. Meskipun, penerapan PSBB di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik sudah masuk hari ke-11 atau tersisa tiga hari lagi.
Menurut Sekertaris Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Heru Tjahjono memang berdasarkan data kurva kasus Covid-19 yang dikumpulkan Tim Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jatim, angka penularan di tiga wilayah belum menggembirakan. Artinya, perpanjangan PSBB di Surabaya Raya masih dimungkinkan dilakukan.
“Intinya kami belum bisa mengumumkan apakah PSBB akan diperpanjang atau tidak, tapi berdasarkan data ini, ada kemungkinan (diperpanjang). Kami masih perlu melakukan observasi,” ujar Heru di Gedung Grahadi Surabaya, Jumat (08/05/20) malam.
Pemprov Jatim, kata pria yang juga Sekdaprov Jatim ini, masih perlu mengobservasi perkembangan tren peningkatan kasus Covid-19 di tiga wilayah pelaksana PSBB. Observasi menurutnya masih perlu dilakukan, setidaknya sampai H-2 atau H-1 sebelum penerapan PSBB berakhir.
“Kami tekankan lagi, PSBB ini untuk membatasi pergerakan manusia yang harus ditahan. Maka aturan seperti penggunaan masker, cuci tangan, dan di rumah saja harus diperketat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Tim Advokasi PSBB dan Survilans Covid-19 dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair, dr. Windhu Purnomo merekomendasikan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) perlu diperpanjang lagi. Sehingga total PSBB Surabaya Raya 28 hari.
Karena berdasarkan kajian yang dilakuka kata Windhu, sebagian pasien yang terjangkit Covid-19 memiliki masa penularan lebih dari 14 hari.
Windhu melanjutkan, meskipun pertumbuhan pasien positif Covid-19 di suatu daerah menjadi datar selama dua pekan diterapkan PSBB, lalu pemerintah menghentikan kebijakan tersebut, dikhawatirkan muncul gelombang penularan kedua. Maka yang paling tepat menurutnya adalah diperpanjang selama 14 hari, menjadi total 28 hari.
“Melihat kondisi semacam itu, PSBB memang seharusnya minimal 28 hari. Dua minggu pertama untuk evaluasi sebetulnya. Tapi dari segi penularan kasus minimal 28 hari,” ujarnya di Gedubg Grahadi.
Sementara itu date perkembangan virus corona (covid- 19) Jatim perhari ini, Jumat (08/05/20), jumlah pasein positif bertambah 18 orang. Sehingga total menjadi 1.281 Pasien positif.
Tambahan 18 orang hari ini berada di Jombang, Bangkalan, Trenggalek, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Madiun masing masing 1 orang. lalu masing-masing 2 orang du Kota Pasuruan dan Jember serta Tulungagung. Serta 5 dari Tuban.
Pasien yang terkonfirmasi sembuh ada 17 orang yang masing-masing 1 berasal dari Ponorogo, Kabupaten Malang, Kota Malang, Tulungagung dan Sidoarjo, lalu 2 masing-masing dari Gresik dan Lamongan serta 8 dari Surabaya. Total sembuh di Jatim ada 227 orang atau setara 17,72 persen.
Sedangkan pasein Pasien Dalam Pengawasan (PDP)ada tambahan 209 orang, sehingga jumlahnya dari angka 3. 645 kemarin, hari ini menjadi 3.854. Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) juga alami penambahan 99 orang, sehingga jumlahnya dadi angka 20.759 kemarin, hari ini menjadi 20.858. (ari)