Surabaya, MercuryFM – Ekonomi Jawa Timur menunjukkan kinerja impresif pada triwulan II 2024, dengan pertumbuhan sebesar 2,87 persen secara kuartalan (q-to-q), 4,98 persen secara tahunan (y-on-y), dan 4,90 persen secara kumulatif. Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), pencapaian ini menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Jawa.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, mengungkapkan kebanggaannya atas capaian ini. Ia menegaskan bahwa hasil positif ini tidak didapatkan secara mudah, melainkan hasil dari kerja keras dan kolaborasi semua pihak, baik dari pemerintah maupun masyarakat.
“Alhamdulillah, Jawa Timur terus bangkit. Kami optimis capaian ini akan mendorong provinsi ini menjadi lebih maju, hebat, dan memiliki ekonomi yang semakin kuat,” ujar Adhy di Surabaya, Kamis (8/8/2024).
Pertumbuhan ekonomi secara kuartalan (q-to-q) didorong oleh peningkatan signifikan di sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, yang mencatat pertumbuhan sebesar 27,90 persen. Kategori ini diikuti oleh sektor Administrasi Pemerintahan dan Jasa Lainnya. “Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh kenaikan produksi tanaman pangan, terutama padi yang produksinya meningkat 32 persen (y-on-y) seiring dengan bergesernya puncak panen,” jelas Adhy.
Secara tahunan (y-on-y), ekonomi Jawa Timur tumbuh 4,98 persen, dengan sektor Pengadaan Listrik dan Gas mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 12,69 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi tercatat pada komponen PK-LNPRT yang naik sebesar 12,01 persen.
“Khusus untuk konsumsi rumah tangga, pertumbuhannya mencapai 4,74 persen, dengan peningkatan terlihat pada sub komponen seperti transportasi, makanan dan minuman, hotel, serta restoran. Hal ini dipengaruhi oleh libur sekolah dan perayaan hari raya,” tambah Adhy.
Secara kumulatif, sektor Transportasi dan Pergudangan mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 11,51 persen, dengan pengeluaran tertinggi pada komponen PK-LNPRT yang naik 14,95 persen. Selain itu, ekspor barang dan jasa juga berperan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi utama dengan kenaikan sebesar 4,49 persen.
Dengan capaian ini, Jawa Timur tetap menjadi kontributor terbesar bagi perekonomian Pulau Jawa, dengan kontribusi mencapai 25,30 persen.
Adhy berharap tren positif ini dapat berlanjut di triwulan-triwulan berikutnya, sehingga perekonomian daerah semakin mencerminkan kemakmuran masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan. “Tujuan utama dari semua upaya ini adalah untuk memastikan kesejahteraan dan jaminan hidup masyarakat Jawa Timur,” pungkasnya.(dan)
No Result
View All Result