Surabaya, MercuryFM – Ikatan Doker Indonesia (IDI) Jatim sudah memprediksi akan adanya lonjakan angka kasus Covid-19 di Bangkalan, Madura yang diikuti dengan banyaknya tenaga kesehatan terinfeksi, bahkan meninggal dunia.
“Kasus Covid-19 yang meledak di Bangkalan, Madura dari segi berita memang mengkagetkan dan segi ilmu sudah bisa kita memprediksikan sebelumnya,” ujar Ketua IDI Jatim, dr. Sutrisno Sp.OG, saat ditemui usai menjadi pembicara pada acara ‘Restorasi Humanisme Pendidikan Kedokteran’ di Kantor DPW NasDem Jatim.
Menurut Sutrisno, beberapa hari lalu memang rumah sakit di Bangkalan kewalahan, banyak kasus sehingga dilockdown. Dokter Sutrisno pun menjelaskan bahwa cukup banyak tenaga kesehatan yang terpapar dengan sumber penularan yang belum jelas.
“Kasus yang mengenai nakes ini sudah mendapatkan dari institusinya masing-masing. Diistirahatkan, dan nakes yang masih sehat mengkompensasi pekerjaan yang ada,” ulasnya.
Dirinya mengakui bahwa pemerintah, baik Provinsi, Kabupaten hingga Menteri Kesehatan sudah mulai turun ke Bangkalan.
“Kerja bersama ini saya estimasikan 2 minggu kedepan bisa tertangani dengan baik,” ujarnya.
Pihaknya berharap, kasus di Bangkalan tidak menyebar ke yang lain. Bahkan, ia mengaku, IDI Jatim sudah menggelar rapat bahwa Sampang, Pamekasan dan Sumenep masih tenang.
“Begitu juga dengan Surabaya dan Sidoarjo juga tenang. Artinya bahwa masalah telah terlokalisir di Bangkalan,” dalihnya.
Terkait kasus di Madura ini apakah varian baru Covid-19, Sutrisno mengatakan informasi yang ada adalah memang banyak pendatang dari tempat lain yang itu dicurigai sebagai pembawa virus.
Kedua, lanjut dia, memang ada kecurigaan adanya varian baru. Ada satu data yang menunjukkan bahwa varian baru yang mirip dari Afrika.
“Apalagi di Bangkalan banyak pekerja migran di mana-mana. Dan itu yang dicurigai. Tapi tetap saja bahwa varian baru ini kita menunggu pemeriksaan genetik,” pungkasnya. (ari)