Sby, MercuryFM – Ketua Fraksi Golkar DPRD Jatim, Kodrat Sunyoto mengapresiasi kepada pasien virus corona (covid- 19) yang sembuh dan bersedia mendonorkan plasmanya.
“Kami sangat mengapresiasi kepada pasien yang berbesar hati menyumbangkan plasmanya bagi pasien Covid-19 yang masih dirawat,” katanya.
Oleh sebab itu, Kodrat yang juga Anggota Komisi E ini pun meminta Pemprov Jatim untuk memberikan perhatian khusus kepada pasien sembuh dan bersedia mendonorkan plasmanya.
Diketahui Kodrat, sedikitnya sudah ada 20 pasien Covid-19 di Jatim yang telah sembuh dan bersedia untuk mendonorkan plasma darahnya guna membantu pasien berat lainnya melalui terapi Plasma Convalescent.
“Mereka harus diberikan perhatian, seperti reward karena sangat peduli kepada sesama dan aksi kemanusiaan. Agar pasien-pasien yang sembuh semakin meningkat,” jelasnya.
Sebelumnya Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengajak survivor (pasien positif yang yerkonfirmasi negatif) Covid-19 untuk bergotong royong melakukan gerakan aksi sosial donor plasma.
Hal itu dilakukan untuk bersama-sama membantu kesembuhan pasien Covid-19 di Jatin dan menurunkan angka kematian pasien Covid-19.
“Plasma dari pasien yang sudah sembuh akan menjadi harapan baru untuk pengobatan Covid-19 di Jatim,” ungkap Gubernur.
Sejak Sabtu (6/6) kemarin, kata Gubernur sudah ada sebanyak 799 pasien Covid-19 Jatim yang sembuh. Bahkan pada 2 Juni 2020 pertambahan angka kesembuhan pasien Covid-19 Jatim mencapai angka tertinggi, dengan 100 orang pasien sembuh dalam sehari.
“Saya mengajak warga Jawa Timur survivor covid-19, yang telah dinyatakan sembuh dari covid-19, yang setelah 2 kali hasil swab dinyatakan negatif, untuk bersama-sama melakukan aksi donor plasma,” kata Khofifah, di Gedung Negara Grahadi, Rabu (03/06/20) lalu.
Jatim sendiri baru saja mendapatkan bantuan 21 pack plasma darah untuk terapi plasma convalescent dari Kementerian Kesehatan yang diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan RI bersama Kepala Gugus Tugas Covid- 19 pusat Letjend TNI Doni Monardo.
Akan tetapi, dengan jumlah itu hanya cukup untuk membantu sekitar 6 orang pasien covid-19 dengan gejala berat dan sangat berat.
“Padahal hari ini di Jatim kita punya 799 orang pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari covid-19. Dan per hari ini, baru ada 5 orang yang secara suka rela untuk mendonorkan plasma darahnya,” kata mantan Menteri Sosial RI ini.
Oleh sebab itu, lewat gerakan aksi sosial ini, Khofifah mengajak agar aksi sukarela donor plasma darah bisa lebih masif dan digencarkan. Dengan tujuan agar COVID-19 bisa disembuhkan, meningkatkan angka kesembuhan pasien COVID-19 Jatim dan menurunkan angka kematian pasien COVID-19 Jatim.
“Rumah sakit kita baik di RSUD Soetomo maupun RS Saiful Anwar di Jatim sudah memiliki teknologi yang mumpuni untuk terapi plasma convalenscent,” imbuhnya.
Metode plasma convalescent sebagai terapi menyembuhkan pasien Covid-19. Terapi tersebut diterapkan pada lebih dari tiga ribu pasien covid-19 di Jawa Timur. ketersediaan pasien positif yang sudah sembuh agar mendonorkan plasmanya untuk dimasukkan ke tubuh pasien yang masih dirawat.
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi, menyebut metode itu sebagai clinical trial atau ujicoba klinis. Pasien yang diberikan layanan plasma, secara otomatis telah mengikuti penelitian secara nasional.
“Harus tanda tangan dan lain. Di luar negeri semuanya sama. Jadi, belum gold standart. Semoga nanti dengan clinical trial yang banyak, di Wuhan, di Amerika, dan di kita, nanti sama WHO pasti dikumpulkan, nah, ini ternyata efektif,” katanya. (ari)