Sby, MercuryFM – Era kenormalan baru atau “New Normal” menjadi sebuah keniscayaan di seluruh Indonesia dan dunia pasca diprediksi pandemi Covid-19 bakal ada di kehidupan manusia dalam jangka waktu yang cukup lama, termasuk di Jawa Timur. Untuk itu, seluruh masyarakat di Jatim bergerak menyongsong dan mempersiapkan diri.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim misalnya, telah menyosialisasikan kepada seluruh pengusaha agar mentaati seluruh protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. Social distancing dan physical distancing menjadi hal yang harus diperhatikan dan diterapkan di lingkungan pabrik.
Selain melakukan edukasi dan penyadaran di tingkat industri, Kadin Jatim juga berupaya membangun kesadaran masyarakat lewat keluarga dan anak-anak dengan menggandeng Aliansi Pelajar Surabaya dan Yayasan Alit Indonesia.
Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan bahwa kesadaran tentang bahaya Covid-19 dan penyebarannya harus terus dibangun karena hal itu secara tidak langsung telah mengedukasi masyarakat tentang pentingnya hidup sehat dan bersih.
“Kalau pekerja sudah terbiasa melakukan protokol kesehatan di tempat kerja , mereka tentunya akan melakukan protokol kesehatan di manapun mereka berada, begitu juga dengan anak-anak. Anak-anak juga butuh edukasi tentang protokol kesehatan agar mereka juga bisa mengingatkan orang tua mereka untuk selalu melakukan budaya hidup bersih ketika orang tua mereka pulang dari kerja,” kata Adik Dwi Putranto di Surabaya, Senin (8/6/2020).
Dan jika semua masyarakat sudah teredukasi, maka proses “New Normal” bakal terlaksana dengan cepat dan pengusaha bisa kembali bekerja. Para pekerja juga bisa kembali bekerja dan anak-anak bisa kembali bersekolah.
“Jadi ini semua menjadi tanggung jawab kita bersama baik pengusaha pemerintah dan semua masyarakat. Terlebih ketika kita melihat banyaknya anak-anak yang terpapar Covid-19. Ini harus menjadi perhatian bersama. Karena new normal tidak hanya di berlakukan untuk dunia usaha tapi new normal itu untuk semua masyarakat” tegas Adik.
Untuk itulah kemudian Kadin Jatim bergerak dengan mmberikan santunan lewat dua lembaga tersebut. Harapannya, dua lembaga itu mampu memberikan edukasi kepada anak-anak dan membangun kesadaran mereka tentang bahaya Covid-19 serta cara pencegahannya.
Menurut Adik, saat ini bantuan yang disalurkan memang masih berupa paket sembako, tetapi ke depan Kadin Jatim akan menggerakkan anggotanya yang memproduksi vitamin atau suplemen anak untuk ikut berbagi dengan menyertakan vitamin dan suplemen dalam paket bantuan.
“Dan yang paling membuat kami senang menyalurkan bantuan melalui aliansi pelajar ini karena mereka memiliki data penerima dengan jelas, by name by address,” pungkasnya.(Dani)