Sby, MercuryFM – Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Jawa Timur terus berkomitmen untuk memberikan solusi bagi pelaku usaha disaat mewabahnya pandemik Corona Virus atau Covid-19 di Indonesia. Upaya tersebut salah satunya dengan menggelar diskusi secara virtual dengan mendatangkan narasumber yang berbeda dalam setiap hari.
Kali ini, Kadin Jatim mendatangkan Head Regional East Java, Bali & Nusra, Public Policy and Government Relations GOJEK, Boy Arno Muhamad. Pada kesempatan tersebut, Boy, panggilan akrab Boy Arno Muhamad memberikan sejumlah wawasan dan solusi bagaimana perusahaan bisa bertahan dan mengurangi tingkat dampak Covid-19 terhadap penurunan kinerja perusahaan. Selain penerapan teknologi digital, berkolaborasi dan meningkatkan kreatifitas industri juga menjadi solusi penting disaat pendemik mewabah agar kinerja perusahaan tidak jeblok.
Ia menegaskan bahwa saat ini, Gojek telah melakulan sejumlah terobosan agar dampak penurunan pendapatan yang dirasakan oleh mitra Gojek bisa diminimalisir, karena akibat Covid-19, Gojek telah menghentikan layanan utama untuk sementara waktu, yaitu layanan penghantar penumpang melalui aplikasi GoRide ataupun GoCar.
Menurutnya, bisnis continuity seperti layanan Gojek harus melakukan perubahan dan langkah cepat untuk antisipasi dampak Civid, salah satunya dengan melakukan kerjasama atau kolaborasi. Kolaborasi ini bisa dengan pihak pemerintah, swasta ataupun NGO. Gojek sendiri di Jatim, telah melakukan kerjasama dengan program “Lumbung Pangan” yang digagas oleh Pemprov Jatim untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat selama masa Pandemi. Selain itu, juga telah bekerjasama dengan Disperindag Jatim untuk mengcover pengiriman pesanan di 29 pasar di Jatim.
“Layanan transportasi kami tidak lagi menjadi tumpuan masyarakat karena adanya Covid-19 sehingga kami harus memutar haluan dengan menekankan pada layanan GoShop ataupun GoSend. Melalui langkah ini, akhirnya tingkat revenue mitra kami yang awalnya hilang sebesar 80 persen akibat Covid, kini bisa diminimalisir dan berhasil ditekan hingga 50 persen,” terang Boy Arno dalam “Bincang Santai, Berbagi Solusi seputar IT dalam NGabuburIT” yang digelar secara virtual oleh Kadin Jatim, Surabaya, Kamis (7/5/2020) petang.
Kolaborasi dengan menekankan inovasi layanan dan produk menurutnya menjadi kunci utama di masa pandemik, walaupun dengan langkah yang sederhana. “Manfaatkan kearifan lokal agar pendapatan tidak berkurang besar,” tegasnya.
Sejumlah langkah tersebut harus dilakukan demi menjaga keberlangsungan ekosistem perusahaan. “Yang kita jaga ini tidak hanya perusahaan tetapi seluruh ekosistem yang ada di perusahaan tersebut, termasuk kondisi mitra Gojek hingga merchant atau mitra usaha Gojek,” kata Boy Arno.
Disisi lain, agar keberadaaan merchant bisa dipercayai konsumen, khususnya dalam hal higienitas atau kebersihan serta kualitas dan keamanan produk, Gojek juga telah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Jatim dan BPOM untuk memasang rating atau tingkat kebersihan di landing space merchant. Walaupun proses ini menurutnya masih panjang karena tidak banyak mitra Gojek yang sudah peduli dan sadar atas pentingnya higienitas tersebut.
“Sejauh ini, dari 500 ribu hingga 600 ribu mitra usaha Gojek, hanya 5 persen yang telah sadar tentang pentingnya higienitas. Pastinya upaya ini tidak mudah tetapi kesadaran mitra usaha Gojek ini harus terus kami tingkatkan,” pungkasnya.(Dani)