Surabaya, MercuryFM – Berat badan berlebih atau obesitas semakin menjadi permasalahan yang meresahkan, terutama di kalangan penduduk usia muda di Indonesia, di mana 20-30 persen dari mereka mengalami masalah obesitas.
Selain menjadi hambatan dalam penampilan, kelebihan berat badan juga meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit serius, termasuk diabetes, penyakit jantung, masalah tulang, dan bahkan risiko kanker.
Menurut dr. Iwan Kristian, Sp.B-KBD, seorang Spesialis Bedah Digestive di National Hospital Surabaya, menghadapi obesitas memerlukan upaya yang sungguh-sungguh dari individu itu sendiri. Mengatur pola makan menjadi kunci utama.
Namun, di tengah gaya hidup modern yang cenderung tinggi karbohidrat, lemak, gula, dan garam, serta minim aktivitas fisik, risiko obesitas semakin meningkat. Banyak orang kemudian mencoba berbagai cara seperti diet, olahraga, dan lainnya.
Namun, ketika upaya tersebut tidak berhasil secara efektif, operasi bariatrik, seperti potong lambung, seringkali menjadi pilihan. Operasi ini dianggap sebagai solusi yang relatif aman oleh para ahli medis.
Metode potong lambung menjadi yang paling populer saat ini, di mana lambung pasien dipotong sebanyak 80 persen dan hanya disisakan 20 persen.
Selama sepuluh hari pertama pasca operasi, pasien hanya diperbolehkan mengonsumsi cairan seperti kaldu atau sirup. Setelah itu, pada hari ke-20, mereka dapat mulai mengonsumsi makanan semi padat, tetapi semuanya harus diawasi oleh dokter.
Setelah tiga bulan, biasanya terjadi penurunan berat badan yang signifikan bersamaan dengan pemulihan kondisi tubuh yang lebih baik. Namun, pasien perlu waspada karena setelah itu mereka bebas mengonsumsi makanan apa pun, yang bisa membawa risiko kelebihan makan.
Meskipun operasi bariatrik telah terbukti berhasil dalam menurunkan tingkat obesitas hingga 30-50 persen, dr. Iwan menegaskan bahwa keberhasilan ini membutuhkan komitmen dari pasien untuk menjaga berat badan mereka.
Operasi bariatrik umumnya ditujukan untuk pasien dengan obesitas morbid, di mana mereka memiliki Indeks Massa Tubuh (BMI) 40 atau lebih tinggi. Namun, orang dengan BMI 35 atau lebih tinggi juga dapat dianggap menderita obesitas morbid jika mereka memiliki kondisi kesehatan yang terkait dengan obesitas, yang sering disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat.(dan)