Sby, MercuryFM – Selama ini, ekspor komoditas kopi dari Jawa Timur 73 persennya masih berupa biji kopi. Untuk itu di tahun 2019 ini ekspor olahan kopi akan terus dipacu dan ditingkatkan.
“Ke depan kita usahakan yang ekspor sudah olahannya. Yang pasti kalau sudah diolah akan ada pengingkatan harga mulai 30-60 persen,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Drajat Irawan saat pembukaan Festival Kopi Jawa Timur 2019 di Grand City Surabaya, Rabu (7/8/2019) malam.
Drajat menjelaskan ekspor kopi dan olahan kopi Jawa Timur pada tahun 2018 mencapai 187,09 juta Dollar AS. Selain biji kopi yang mendominasi, ekspor juga dilakukan berupa kopi instan sebesar 22,17 persen dan sisanya berupa kopi bubuk, biji kopi panggang (roasted), dan minuman kopi lainnya.
Negara utama tujuan ekspor kopi antara lain adalah Mesir, Jepang, Italia, Amerika Serikat, dan Taiwan.
Impor kopi dan olahan kopi Jawa Timur pada tahun 2018 mencapai 90,35 juta Dollar AS, sebagian berupa biji kopi belum diolah 49,86 persen yang berasal dari Vietnam, Brasil, dan Papua Nugini. Dengan demikian, neraca ekspor-impor kopi Jawa Timur surplus.
Ia menambahkan, Indonesia urutan kelima produsen kopi dunia dan Jawa Timur di urutan kelima secara nasional. ”Maka kita ingin mengembangkan lagi satu progress tentang kopi itu sendiri. Kita terus melakukan upaya-upaya peningkatan kualitas. Terutama di sisi industri. Kita mulai dari bahan baku. Sesuai dengan arahan Bu Gubernur adalah petik, olah, kemas, jual. Kami, mengarahkan ke olah, kemas, jual,” tuturnya.
Mengenai Festival Kopi Jawa Timur 2019 ini dikatakan Drajat diselenggarakan untuk mempromosikan kopi dan industri kopi Jawa Timur. Pada festival ini juga diselenggarakan lomba-lomba seperti brewing, latte art, East Java Signature Coffee, dan coffeepreneur business challenge.
Festival kali ini lebih difokuskan kepada proses pengolahan kopi yaitu roastery dan inovasi produk. ”Festival kopi kali ini diharapkan mampu menghadirkan IKM kopi terbaik Jawa Timur serta menyajikan berbagai hasil kreatifitas dalam membuat olahan kopi,” pungkasnya.(Dani)