Sby,MercuryFM – (SIDOARJO) Sikap saling membantu yang merupakan penghayatan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab perlu ditumbuhkan lagi. Hal itu dikemukakan anggota MPR RI Lucy Kurniasari dalam Sosialisasi Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara di Kelurahan Cemengkalang, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Sabtu, (07/12/19).
Lucy mengatakan, saling membantu dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika tetangga melaksanakan hajatan atau terkena musibah, tanpa diminta sebaiknya turut membantu tanpa melihat perbedaan agama, suku, golongan, atau status sosial ekonominya.
Anggota Komisi IX DPR RI dari Dapil Jatim I ini menambahkan, kerja bakti untuk membersihkan desa secara rutin juga patut dilestarikan. Selain wujud dari gotong royong, kerja bakti juga bagian dari sikap saling membantu.
“Karena itu, kerja bakti dapat juga dilaksanakan untuk membersihkan rumah ibadah, kali, dan fasilitas umum lainnya,” katanya.
Dihadapan 150 peserta sosialisasi, Ning Suroboyo tahun 1986 ini menambahkan, saling menghormati hak orang lain juga bagian dari sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
“Kalau kita menghormati hak orang lain, berarti kita sudah memanusiakan orang lain. Sikap seperti ini merupakan bagian dari penghormatan atas hak asasi manusia,” tegasnya.
Menurutnya, kalau sikap saling membantu terus diterapkan, maka tidak akan ada pemungutan yang dilakukan para preman yang mengharuskan sopir angkot untuk membayar jika berhenti di wilayahnya.
Begitu juga pungutan keamanan untuk para pedagang pasar, mencuri hasil panen atau ternak orang lain, dan begal motor.
“Jadi, bangsa Indonesia memperlakukan sesama manusia secara manusiawi, secara adil, dan beradab. Hal itu tercermin pada pembukaan UUD 1945, yaitu bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan,” tegas PLT Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya.
Untuk itu, Ning Lucy mengajak masyarakat Sidoarjo lebih meningkatkan sikap saling membantu sebagai wujud pengamalan sila kedua Pancasila.
“Kalau itu benar-benar dapat kita laksanakan, berarti warga Sidoarjo sudah menjunjung tinggi hak asasi manusia. Sungguh membanggakan bila nantinya Sidoarjo dapat menjadi contoh pelaksanaan hak asasi manusia yang baik di Indonesia,” harap alumi SMA 5 Surabaya ini. (ari)