Surabaya, MercuryFM – Partai Kebangkitan Bangsa berhasil menyelenggarakan Musyawarah Cabang (Muscab) PKB DPC kota/kabupaten se-Jawa Timur yang digelar secara virtual, Minggu (7/3/2021).
Menurut Sekretaris DPW PKB Jatim, Anik Maslachah, pelaksanaan Muscab kali ini semakin menunjukkan kedewasaan politik dari kader PKB sudah cukup matang. Ini tampak dengan berjalannya Muscab secara lancar, demokratis dan mayoritas diputuskan berdasarkan musyawarah mufakat.
“Kita sudah capek dengan perseteruan politik, bagi PKB itu sudah lewat dan waktunya kita menebar kemaslahatan (kemanfaatan) melalui kebijakan politik,” ujarnya, Senin (8/3/21).
Dengan hasil yang cukup demokratis ini, lanjut Anik, tidak ada lagi barisan sakit hati pasca musyawarah cabang.
“Semua dilakukan dengan musyawarah mufakat, semua kader siap berjuang melalui PKB terakomodir dalam kepengurusan itu saat muscab sekaligus dikukuhkan semua pengurus DPC se Jatim di tanggal 7 maret kemarin,” ungkapnya
Anik yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim ini, menaruh harapan besar kepada pengurus yang baru lebih cepat bergerak untuk melakukan refresh desain menyongsong kemenangan Pemilu 2024.
“Program-program yang dibuat tidak sekadar retorika dan kemenangan pemilu, namun lebih pada kita selalu hadir disaat masyarakat membutuhkan, kita menjadi solusi dari persoalan-persoalan masyarakat,” terangnya.
Disamping itu, lanjut Anik, menjaga soliditas internal dan melakukan sinergitas dengan semua elemen masyarakat, utamanya dengan NU. Khidmat kepada NU harus lebih diperkuat dan lebih maksimal lagi.
“Karena adanya PKB berawal dari para masyayikh NU, sehingga wajib hukumnya seluruh kader PKB menjaga eksistensi, memperjuangkan program-program demi keberlangsungan dan kebesaran NU,” imbuhnya.
“PKB harus bisa menjadi ruang agregasi bagi masyarakat dan wadah aspirasi yang menjadi idaman dalam mengawal keberlangsungan reformasi,” lanjutnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI secara resmi membuka Musyawarah Cabang (Muscab) PKB se-Jawa Timur yang digelar secara virtual.
Menurut Gus AMI, PKB memiliki kesempatan luas untuk menjadi partai besar dan pemenang di kancah perpolitikan Indonesia. Besar bukan berarti menang saja, kata Gus AMI, tapi harus membawa solusi dan kemaslahatan bagi bangsa.
“Kita tidak ingin besar doang, tapi harus mampu mengelola bangsa ini dengan baik. Menang dan besar berarti punya kekuatan membawa solusi dan kemaslahatan bagi bangsa kita,” kata Gus AMI.
Wakil Ketua DPR RI ini menambahkan, reformasi menuntut perubahan signifikan dalam pengelolaan partai, pemerintahan, legislatif, termasuk yudikatif. Meskipun tidak jarang muncul kekecewaan dan ketidakmampuan banyak pihak dalam mengelola reformasi.
“Makanya tidak heran banyak perkataan muncul bahwa reformasi salah haluan, demokrasi tidak efektif dan sebagainya. Itu semua adalah jalan menuju kematangan demokrasi kita,” ungkap Gus AMI.
Salah satu cara agar demokrasi sehat dan kuat, lanjut Gus AMI, adalah menjadikan partai politik kuat dan sehat pula. Setidaknya PKB memiliki tanggung jawab sebagai anak kandung reformasi sehingga harus solid dan terdepan memimpin masa depan.
Selain kuat dan solid, Gus AMI menyatakan PKB harus menang pada Pemilu tahun 2024. Menurutnya, Jawa Timur harus direbut kembali, sekaligus dicek ulang atau dievaluasi di sudut mana titik-titik kelemahannya untuk kemudian diperbaiki. (ari)