Sby, MercuryFM – Keberadaan hasil tes swab atau polymerase chain reaction (PCR) mandiri yang dilakukan oleh management PT HM Sampoerna terhadap 163 karyawannya di salah satu rumah sakit swasta akhirnya ditemukan. Tim Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur akhirnya menemukan rumah sakit yang digunakan untuk tes swab atau PCR terhadap 163 karyawan tersebut. Dan hasil ada yang terindikasikan positif covid- 19.
“Saya koordinasi terus dengan direktur rumah sakit itu (tempat swab mandiri), dan kelihatannya sudah ada yang keluar,” ujar Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi, Rabu 6 Mei 2020.
Namun dari 163 karyawan tersebut, kat! Joni, belum semuanya keluar. Dan Pihaknya masih mendata berapa yang belum dan sudah keluar. Dan ada yang sudah dinyatakan postif dari hasil tes mandiri tersebut.
“Meski kita mengetahui ada yang terindikasi positif, kita belum bisa mengumumkan berapa orang yang posotif dari 163 karyawan. Pasalnya, semua data masih harus melewati telaah lebih dalam lagi,” jelasnya.
Hanya saja yang menjadi persoalan saat ini kata Dirut RS DR Soetomo ini pihaknya sampai saat ini belum mengetahui dimana keberadaan masing masing karyawan yang masuk 163 orang tersebut. Untuk itu dirinya ingin pihak rumah sakit dan manajemen PT HM Sampoerna mencari keberadaan mereka. Sebab, hingga sekarang belum diketahui keberadaan 163 karyawan itu.
“Karena pasien itu poliklinis sifatnya, tidak masuk yang diisolasi di hotel oleh pihak management” tuturnya.
Joni menjelaskan dalam kasus klaster Sampoerna ini ada dua kelompok pemeriksaan. Pertama 163 orang karyawan yang dilakukan tes swab oleh Dinas Kesehatan Surabaya dan perusahaan. Yang Kedua 323 karyawan yang dirapid tes oleh tim Gugus tugas covid-19 Jatim.
Untuk yang kedua ini, dari 323 diketahui menurut hasilnya diketahui 63 positif terjangkit Covid-19. Mereka kelompok kedua ini sebelumnya sudah dipindahkan dari isolasi di sebuah hotel di Surabaya ke beberapa hotel dan rumah rumah sakit.
“Yang di hotel pertama ini sudah dipindahkan semua ke hotel kedua. Juga sudah di-swab semua. Yang di rumah sakit juga sudah di-swab ulang semua, InsyaAllah satu dua hari ini hasilnya sudah keluar,” terangnya.
Sementara yang 163 karyawan belum juga diketahui berapa yang positif. Mereka juga, menurut Joni, tidak pasien yang dirawat bahkan menginap atau poliklinis. Karena tidak dirawat dan tidak diisolasi sepeti kelompok kedua, maka dirinya meminta agar segera ditemukan.
“Ini mungkin menjadi pekerjaan baru lagi yang cukup berat untuk kami. Sebab kami harus menemukan keneradaannya agar bisa ditracing untuk memutus penyebaran covid” pungkas pria yang sudah mengabdikan dirinya sebagai dokter selama 30 tahun ini. (ari)