Sby, MercuryFM – Upaya memutus mata rantai sebaran virus corona (Covid-19) dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tiga wilayah yang masuk Surabaya Raya yakni Surabaya, Sidoarjo dan Gresik, hasilnya belum nampak menggembirakan, meski pelaksanaan PSBB sudah berjalan 9 hari.
Menurut ketua gugus kuratif Satgas Covid-19 Jatim dr Joni Wahyuhadi, berdasarkan grafis kajian epidemiologis pelaksanaan PSBB di Surabaya Raya, belum memenui harapan karena jumlah kasus yang terkonfirmasi positif tetap naik tapi melandai, sehingga perlu perhatian lebih serius lagi untuk melakukan physical distancing maupun sosial distancing.
“Begitu juga dengan kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), khususnya pasien PDP yang masih dalam perawatan, juga masih cukup tinggi utamanya di Kota Surabaya. Sedangkan di Sidoarjo dan Gresik cukup bagus karena mulai turun melandai,” ujar dr Joni dalam keterangan di Gedung Grahadi, Rabu (06/05/20).
Sementara untuk kasus Orang Dalam Pantauan (ODP), trend di tiga daerah yang melaksanakan PSBB mulai turun. Namun dr Joni meminta supaya tetap waspada dan dilakukan analisis lebih mendalam karena trend PDP masih naik.
“Yang baik itu jika ketiga kategori trendnya turun semua. Tapi yang kita alami yang terkonfirmasi masih naik, PDP naik dan ODP turun. Prinsip penanganan covid-19 itu TTIT yakni tes, treath, isolasi dan tracing, sehingga pshysical distancing, sosial distancing, PHBS, mengggunakan masker harus dijalankan dengan baik,” beber Dirut RSUD dr Soetomo ini.
Kalau dilihat dari gejala awal sebaran di Jatim maka pelaksanaan PSBB ini bisa membuat landai kasus sebaran covid-19. Tapi kalau dicombaian penambahan day per day seluruh Jatim sebenarnya angkanya masih tinggi sehingga muncul asa bisa jadi saat ini adalah puncak kasus covid-19 di Jatim.
“Sesuai teori tidak ada jalan lain kecuali menggunakan teori Hammer And Dance, jadi harus ditutuki supaya disiplin melaksanakan soscial distancing dan physical distancing sehingga bisa turun melandai dan landai terus,” pungkas pria yang sudah 30 tahun praktek menjadi dokter ini.
Seperti diketahui, total pasien positif corona (covid- 19) sampai dengan hari Rabu, (06/05/20) sudah mencapai 1.220 orang. Perhari Rabu (06/05/20), tambahan pasien positif mencapai 58 orang. Surabaya paling besar angka tambahannya mencapai 17 orang. Disusul Sidorjo 11 orang dan Gresik
Untuk pasien yang positif covid terkonfirmas negatif (sembuh), ada tambahan 7 orang. Rinciannya, dua orang masing-masing dari Kabupaten Malang dan Kabupaten Mojokerto, serta tiga pasien dari Kota Surabaya. Sehingga, total pasien sembuh di Jatim sebanyak 205 orang, setara 16,8 persen dari total pasien positif Covid-19.
Sementara untuk tambahan pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 9 orang. Yaitu 4 pasien dari Kota Surabaya, 2 pasien dari Kabupaten Malang, dan 1 pasien masing-masing dari Kabupaten Bangkalan, Sidoarjo, dan Gresik. Sehingga total pasien yang dinyatakan meninggal di Jatim sebanyak 132 orang, setara 10,82 persen dari total pasien.
Terkait jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim, saat ini jumlahnya sebanyak 3.645 pasien, dan yang masih dalam pengawasan sebanyak 1.717 orang. Dan untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 20.608 orang, dan yang masih dalam pantauan sebanyak 5.084 orang. (ari)