Surabaya, MercuryFM – Langkah Pemkot Surabaya, Polrestabes Surabaya, Polresta Tanjung Perak serta Korem Bhaskara Jaya yang melakukan swab antigen secara acak di kaki jembatan Suramadu di sisi Kota Surabaya, pada setiap masyarakat yang mengarah masuk ke Kota Pahlawan maupun yang akan menuju Madura, mendapat dukungan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Menurut Gubernur Khofifah, langkah cepat yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya cukup efektif dalam mendeteksi cepat masyarakat, agar tidak sampai menyebabkan penularan yang lebih luas jika terkonfirmasi positif Covid-19.
Di mana kata Khofifah, langkah ini cukup efektif. Info yang didapatkan dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi serta tim yang bertugas di lapangan, dari 2.401 swab antigen secara acak yang dilakukan, ditemukan 70 orang reaktif, dan 17 orang terkonfirmasi positif Covid-19 serta langsung dirujuk ke RS Darurat Lapangan dan RS Haji Surabaya.
“Mobilitas antara Surabaya dan Madura di Jembatan Suramadu ini kan tinggi sekali, Pemprov bersama Pemkot Surabaya sepakat agar diterapkan screening swab antigen acak. Karena Surabaya ibu kota provinsi, sehingga potensi interaksi akan lebih tinggi dengan kabupaten kota lainnya. Maka kita mencegah adanya lonjakan yang lebih tinggi dengan swab antigen drive thru ini,” ujar Gubernur Khofifah dalam siaran persnya, Minggu (6/6/2021).
Kata Khofifah, saat ini Pemprov Jatim menyiapkan tempat transit bagi masyarakat yang terdeteksi reaktif Covid-19 setelah di swab antigen di Suramadu.
Untuk Surabaya, tempat transit yang disiapkan adalah di halaman BPWS. Pemprov Jatim telah mendapatkan izin dan persetujuan penggunaan kantor tersebut dari Kementerian PUPR untuk tempat transit tersebut.
Dengan begitu lanjutnya, mereka yang terdeteksi reaktif dalam screening dan kondisinya tanpa gejala atau gejala ringan sampai sedang, akan dilakukan perawatan dan isolasi di RS Darurat Indrapura. Sedangkan yang ada gejala sedang sampai berat akan dirujuk ke RS Dr. Soetomo atau rumah sakit rujukan terdekat lainnya.
“Screening ini dilakukan bersama Pemkot Surabaya, Polrestabes Surabaya dan Korem Bhaskara Jaya. Pemprov bersama Kodam dan Polda akan sinergi menangani hal ini. Oleh sebab itu, jika ada yang perjalanannya terganggu kami memohon maaf. Namun yang harus kita ingat bersama, ini semua kita lakukan demi kebaikan dan keselamatan bersama,” jelas Gubernur Khofifah.
Sementara itu terkait langkah yang dilakukan Pemprov Jatim di Bangkalan, Ketua Umum Muslimat NU ini mengatakan, sejumlah langkah terintegrasi telah disiapkan setelah melakukan koordinasi dengan Pemkab Bangkalan dan Pemkot Surabaya.
Dengan Pemkab Bangkalan, kata Khofifah, pihaknya telah melakukan percepatan rujukan pasien Covid-19 dari Bangkalan ke RS Dr. Soetomo dan rumah sakit rujukan lainnya di Surabaya.
Khusus untuk RSUD Ratu Ebo Bangkalan, Pemprov mempersiapkan penambahan bed perawatan pasien Covid-19, guna relaksasi rumah sakit di Bangkalan yang kini memang angka huniannya sudah cukup tinggi. Selain itu, Pemprov Jatim juga tengah melakukan tracing dan testing secara ketat pada masyarakat yang berkontak erat.
“Rakor terkait lonjakan kasus di Bangkalan sudah kami lakukan sejak Kamis pekan lalu. Dan hari ini pun, Dinkes Jatim bersama Satgas Covid-19 Jatim juga tengah melakukan rakor di Bangkalan. Dilanjutkan kunjungan rumah sakit dan titik yang terdeteksi paling banyak kasus yaitu Arosbaya. Penanganan yang holistik harus dilakukan, terutama untuk tracing dan testing serta menurunkan BOR. Karena saat ini BOR di Kabupaten Bangkalan terus meningkat. Di RSUD Bangkalan bed-nya itu dari 90 tempat tidur, yang terpakai sudah 73 bed,” jelas Khofifah.
Lebih lanjut disampaikan Gubernur Khofifah, bahwa rumah sakit Bangkalan membutuhkan HFNC, ventilator serta beberapa jenis obat. Pemprov Jatim telah mengkomunikasikan ke Kementerian Kesehatan dan akan segera dikirim sebanyak 32 unit HFNC langsung ke Bangkalan.
“Kami sudah mengirimkan pemenuhan kebutuhan obat ke Bangkalan, dan kami juga telah mengusulkan ke dirjen di Kemenkes agar 32 HFNC dikirimkan langsung ke Bangkalan. Lalu bagi pasien yang kondisinya berat bisa segera dirujuk langsung ke RS Dr. Soetomo, agar penanganan maksimal, karena alat dan dokternya juga lebih lengkap dan agar RS di Bangkalan bisa ada relaksasi,” tambah Khofifah.
Tidak hanya itu, sejak kemarin sejumlah mobil PCR test dari Pemprov Jatim juga sudah dikirimkan ke Kabupaten Bangkalan untuk memasifkan testing di titik-titik yang memang menjadi episentrum lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan.
“Saya terus update, mobil PCR tersebut sudah sampai di Bangkalan. Namun ada kendala memang, masih banyak masyarakat yang belum berkenan untuk di swab PCR. Maka langkah-langkah persuasif yang diharapkan menimbulkan kesadaran masyarakat untuk mau dites, terus kita lakukan, agar penanggulangan dan pencegahan penularan bisa dilakukan,” pungkas Khofifah. (ari)