Pasuruan, MercuryFM – Kasus yang menimpa Partai Demokrat selama dua bulan akibat upaya Moeldoko cs yang akan merebut Partai Demokrat melalui KLBnya, bukanlah settingan untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas Partai Demokrat.
Penegasan ini dikatakan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam keterangan persnya saat lakukan konsolidasi internal Partai Demokrat. Acara ini diikuti pengurus DPD Partai Demokrat Jatim, Ketua DPC Partai Demokrat Kota/Kabupaten se Jatim serta Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Jatim, dalam kegiatan bersama dengan menginap di dalam tenda yang didirikan di alam terbuka di Prigen, Pasuruan, Senin (5/4/2021).
Menurut AHY memang saat sebelum kejadian tersebut, beberapa lembaga survei mengumumkan popularitas dan elektabilitas Partai Demokrat terus bergerak naik, seiring gerakan-gerakan partai yang benar benar menyatu dengan masyarakat yang dilakukan kader-kader Partai Demokrat mulai pusat sampai daerah Kota Kabupaten.
“Kita akui tren Partai Demokrat terus naik. Namun tidak ada niatan kami settingan untuk lebih meningkatkan elektabilitas dan popularitas dengan munculnya kasus KLB ilegal oleh kubu Moeldoko cs,” ujarnya.
“Kami tidak punya maksud lain, tidak ada demi meningkatkan elektabilitas, terus kami mencari panggung yang sebetulnya gak diperlukan, tidak. Jadi apa yang kami lakukan dua bulan ini benar-benar murni untuk menyelamatkan kedaulatan partai kami, tidak berpikir kalau begini-begitu meningkatkan elektabilitas,” lanjutnya.
Menurut AHY, fokusnya bersama Pengurus Partai Demokrat mulai pusat sampai daerah selama dua bulan terakhir tidak lain untuk menyelamatkan partai. Pasalnya, ada jutaan kader dan simpatisan partai yang tidak ingin Partai Demokrat dikuasai oleh segelintir orang yang tidak punya hak.
“Kalau itu untuk menaikkan elektabilitas yang menjadi motif kami, saya khawatir akan gagal fokus, akan salah fokus, kasus dengan Moeldoko tidak selesai, tujuan menaikkan elektabilitas juga tidak dapat pastinya,” ungkapnya.
“Karena kami fokus harus kita selamatkan partai, karena ini dinantikan oleh jutaan kader dan simpatian PD. Tidak boleh sembarangan dan tidak boleh tidak serius. Dan tidak ada di bayangan kami kalau kemudian itu bisa berpengaruh ke elektabilitas,” lanjutnya.
Bahkan AHY juga mengatakan, saat ini dirinya belum tahu persis bagaimana hasil survei terbaru Partai Demokrat pasca konflik dengan kubu Moeldoko. Meski sebelum konflik terjadi, Partai Demokrat disebut beberapa lembaga survei sempat berada di tiga besar.
“Tetapi setelah situasi atau prahara ini, kami belum mendapat gambaran lengkapnya atas hasil survei tertentu. Jika ada kami share ke teman-teman wartawan,” tukasnya.
Ketika ditanya upaya kubu Moeldoko yang akan menempuh jalur peradilan, AHY menegaskan bahwa pihaknya siap menghadapi dan tak gentar sedikitpun.