Sby,MercuryFM – Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Timur 2018 melaporkan kalau kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur di kisaran 57,52 persen, dari total 12,1 juta unit UMKM. Adapun PDRB Jawa Timur 2018 menurut perhitungan BPS adalah Rp 2.189,78 triliun. Artinya peran UMKM terhadap PDRB kian signifikan.
Namun, disisi lain, usaha jenis ini juga memiliki keterbatasan yang perlu jadi perhatian. Analisis Sensus Ekonomi 2016 Lanjutan yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik mencatat, bahwa salah satu keterbatasannya adalah soal keterampilan dan pengetahuan sumber daya manusia, serta minimnya akses teknologi
Tyas Widyastuti, Head of GrabExpress, Grab Indonesia mengatakan pertumbuhan e-commerce sekarang ini cenderung cepat karena memiliki nilai ekonomi yang bagus. “Pelaku usaha, terutama UMKM di Jawa Timur, harus memanfaatkan momentum ini dengan cara melengkapi dirinya dengan kompetensi yang tepat, sehingga bisa mendorong usahanya tumbuh besar” terangnya saat peluncuran fitur baru
#TambahSukses dengan GrabExpress, Kamis 05/12/2019.
Tyas menambahkan UMKM juga harus didorong dengan teknologi yang tepat untuk menunjang pertumbuhan tersebut. “Ini membuat kami menghadirkan acara #TambahSukses dengan GrabExpress di Surabaya. Harapan kami kombinasi antara kompetensi dan dukungan teknologi Grab, bisa memberikan dampak besar pada perekonomian Surabaya, juga tingkat provinsi dan nasional, sejalan dengan komitmen GrabforGood kami.” tegasnya.
Setelah sukses dilakukan di Jakarta pada Juli lalu, rangkaian pelatihan #TambahSukses dengan GrabExpress juga turut diadakan di berbagai kota di Indonesia termasuk Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar. Di Surabaya, para wirausahawan mikro dilatih oleh Jessica Yamada pemilik bisnis DapurFit yang berbagi mengenai pemasaran digital, Andrea Tya, praktisi fotografi media sosial Kota Surabaya yang akan memberi pelatihan mengenai teknik memotret produk, dan Kevin Andy, pemilik bisnis Peapepo, agar peserta memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik untuk dapat bersaing di era Industri 4.0.
Fitur baru yang dikenalkan itu antara lain Bukti Pengiriman dan Pelacakan Langsung, Layanan Paket Hemat, GrabExpress Car, Nalangin, Pemesanan Via Web.
Kehadiran Grab di Surabaya secara umum juga telah membawa dampak positif bagi perekonomian kota Surabaya. Berdasarkan data dari riset yang dilakukan oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics, selama 2018 Grab telah berkontribusi sebesar Rp8,9 triliun pada perekonomian kota Surabaya. Riset tersebut juga mengungkap bahwa mitra GrabFood di Surabaya, yang rata-rata merupakan pelaku bisnis UMKM, memperoleh peningkatan penjualan sebesar 34% menjadi Rp 1,73 juta per hari. Sebelum bermitra dengan Grab, penjualan rata-ratanya hanya Rp 1,3 juta per hari.(Alam)