Gresik, MercuryFM – Masyarakat Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik meminta pemerintah untuk membangun jembatan yang menghubungkan Wringinanom, Gresik dengan Balongbendo, Sidoarjo yang melintas di atas Sungai Brantas di wilayah tersebut.
Hal itu disampaikan masyarakat Desa Kepuhlagen, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik saat reses II tahun 2021 Anggota DPRD Jatim, Achmad Firdaus Febrianto, Rabu (5/5/2021).
“Selama ini warga menggunakan perahu tambang bila mau ke Balongbendo. Perahu ini hanya bisa ditumpangi masyarakat dan kendaraan roda dua saja dan sangat berbahaya bagi keselamatan,” ujar Wanto salah satu warga dalam penyampaiannya di acara reses tersebut.
“Apalagi, tahun 2017 silam terjadi peristiwa naas perahu tambang penghubung Wringinanom-Balongbendo terbalik. Ada korban tewas dan hilang,” lanjutnya.
Menurut Wanto, apabila jembatan tersebut dibangun maka akan memudahkan warga setempat mengakses fasilitas kesehatan (faskes) yang selama ini harus ditempuh puluhan kilometer menuju Balongbendo.
“Warga harus naik perahu tambang yang sangat bahaya bagi keselamatan yang menghubungkan antara Wringinanom, Gresik dengan Balongbendo, Sidoarjo. Pembangunan jembatan ini penting,” jelas Wanto.
Sementara itu menggapi hal ini, Achmad Firdaus Febrianto memahami keluhan masyarakat tersebut. Bahkan setelah melihat langsung, memang keinginan masyarakat cukup realistis.
Kata Firdaus, jika ada warga Wringinanom sakit yang perlu perawatan intensif dan cepat, memang berobatnya ke Balongbendo, Sidoarjo. Sebab, kalau ke Kota Gresik jaraknya lebih jauh lagi.
“Akses ke rumah sakit atau yang lainnya itu paling strategis lewat situ (perahu tambang) dan itu hanya bisa dilewati motor roda dua. Mereka berharap jembatan penghubung ini bisa dibangun oleh pihak provinsi,” terang Anggota Komisi B DPRD Jatim ini.
Menurut Firdaus yang juga Politisi Partai Gerindra ini, selain untuk keterjaminan faskes. Keberadaan jembatan itu juga menyangkut perekonomian.
“Ini sangat krusial karena menyangkut baik perekonomian selain kesehatan,” imbuhnya.
Dijelaskan Firdaus, adanya peristiwa tenggelamnya alat transportasi penyeberangan tradisional berupa perahu tambang tersebut, membuat trauma warga sekitar. Meski berisiko, warga tetap menggunakannya dikarenakan kebutuhan mendesak.
“Maka dari itu, kami sebagai anggota DPRD Jatim mendesak Pemprov Jatim untuk segera membangun jembatan tersebut. Jangan sampai peristiwa naas itu terulang lagi,” pungkasnya. (ari)