Surabaya, Mercury – Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Badru Tamam meminta agar program vaksinasi oleh Pemkot Surabaya dipercepat, supaya pembelajaran tatap muka segera dilakukan saat tahun ajaran baru nanti.
“Program vaksinasi Covid-19 di Surabaya sendiri sudah berjalan. Semoga sampai bulan Juli vaksinasi bisa mencapai 70%, sehingga pembelajaran tatap muka sudah bisa dilakukan.” terangnya di Kantor DPRD Surabaya, Senin (5/4/2021)
Politisi PKB ini juga mengingatkan pentingnya pembatasan jumlah murid yang mengikuti pembelajaran tatap muka yang dilakukan di masa pandemi tersebut.
“Untuk siswa SD-SMP di Surabaya kalau bisa hanya 50% saja jumlah siswa di kelas yang ikut pembelajaran tatap muka. Sementara TK 10-12 siswa saja, PAUD dan anak berkebutuhan Khusus cukup hanya 5-6 orang saja di kelas,”ujar Badru.
Sementara itu jarak antar meja harus diperhatikan. Jarak ideal antara 1,5 meter sampai 2 meter saat pembelajaran tatap muka. Dan pembelajaran dibagi menjadi beberapa sesi, tidak wajib 6 jam belajar penuh di sekolah. Selain pembatasan jumlah siswa di ruang kelas, Dewan juga menyoroti tempat olah raga dan kantin agar tidak dibuka terlebih dulu. Karena tempat olahraga dan kantin umumnya berpotensi menjadi tempat siswa-siswi bergerombol.
Badru Tamam mengatakan, orang tua juga harus melakukan pengawasan terhadap siswa, seperti antar dan jemput siswa yang harus dilakukan oleh orang tuanya sendiri.
“Ya kita berdoa saja agar semua rencana bisa berjalan lancar, kasihan juga anak didik kita lama tidak bertemu guru-gurunya. Terpenting saat tatap muka, prokes ketat wajib dilakukan dan jangan sampai diabaikan. Terutama bagi para guru saling mengawasi muridnya agar prokes dijalankan.” pungkasnya. (alam)