Surabaya, MercuryFM – Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Jatim Dapil Surabaya, Blegur Prijanggono banyak disambati masyarakat untuk pengadaan CCTV guna keamanan warga dari tindakan kriminalitas. Salah satunya tampak dari kegiatan reses I tahun 2021 yang digelarnya di Gubeng Kertajaya Gg. VII A, Jumat (5/3/2021).
Seperti permintaan Cahyo, warga RT 2 RW 4 Kelurahan Airlangga, Kecamatan Gubeng yang meminta agar Blegur sebagai membantu wilayahnya untuk mendapatkan CCTV, agar lingkungan di wilayahnya terpantau keamanannya.
“Banyak warga yang khawatir dengan keamanan lingkungan. Kalau bisa, warga dibantu CCTV agar bisa meminimalisir kerawanan pencurian,” ujar Cahyo.
Menanggapi hal ini politisi Golkar ini langsung menyanggupi permintaan warga tersebut.
“Saya paham apa yang diinginkan warga yang bapak sampaikan. Insyaallah Senin besok (8/3/2021) CCTV sudah terpasang untuk menjaga keamanan warga disini. Saya ke sini juga membawa teman saya yang memiliki usaha CCTV,” ucapnya didepan warga.
Blegur setelah reses mengatakan, pihaknya memahami apa yang diinginkan warga. Mengingat Surabaya adalah kota metropolis, maka kebutuhan CCTV untuk lingkungan sangat dibutuhkan.
“Keamanan lingkungan pemukiman sudah menjadi kebutuhan masyarakat perkotaan seperti di Kota Surabaya. Terlebih, di tengah pandemi Covid-19 dan keterpurukan ekonomi biasanya angka kriminalitas meningkat khususnya pencurian motor,” ucapnya.
Diakui oleh Bendahara Partai Golkar Jatim ini, tidak hanya di wilayah Gubeng Kertajaya saja yang menginginkan bantuan CCTV. Beberapa tempat selama reses dilaksanakan, permintaan warga untuk bantuan CCTV selalu muncul.
“Saya selaku wakil mereka di DPRD Jatim akan merealisasikan keinginan mereka itu. Soal jumlahnya tergantung wilayah yang akan di pantau melalui CCTV,” jelasnya.
“Ya minimal satu wilayah ada empat CCTV bahkan ada yang harus kita bantu enam CCTV karena besarnya wilayah. Ya bagi saya selama ini keinginan masyarakat dan saya bisa bantu, ya saya bantu,” lanjutnya.
Sementara itu selain persoalan CCTV, dalam kegiatan reses yang berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan ketat itu, warga juga menanyakan kejelasan Surat Ijo. Di mana hampir di seluruh wilayah Gubeng, status tanah dan rumah warga masih Surat Ijo.
Selain itu dibahas pula soal pengadaan lampu penyeberangan yang dibutuhkan warga ketika hendak menyeberang jalan di wilayah Jalan Dharmawangsa.
Bahkan kalangan ibu-ibu PKK yang hadir, juga berharap bisa dibantu seragam buat pengajian rutin ibu-ibu PKK RT 2/RW 4 Kelurahan Airlangga, Kecamatan Gubeng.
“Soal lampu penyeberangan tolong beri saya copy surat pengajuan karena itu akan lebih mudah terealisasi, dan biar tidak salah titiknya. Soal Surat Ijo disini, masyarakat tak perlu khawatir sebab pemerintah tak mungkin akan menggusur rumah bapak-bapak yang sudah menempati puluhan tahun dan membayar PBB. Namun untuk mengubah menjadi hak milik dan bersertifikat memang harus ada kemauan dari Pemkot Surabaya selaku pemilik aset,” jelas Blegur.
Sedangkan untuk permintaan ibu-ibu terkait seragam, anggota Komisi C DPRD Jatim ini juga menyanggupinya. Namun diperkirakan pertengahan tahun baru terealisasi, karena butuh proses jahit sesuai ukuran masing-masing anggota.
“Ibu ibu sabar nggih. Saya tidak akan mengingkari. Soal seragam tinggal masalah waktu saja,” pungkasnya. (ari)