Sby,MercuryFM – Kembalinya 4 daerah di Jatim masuk zona merah penyebaran Covid- 19 saat ini membuat keprihatinan Ketua Komisi E DPRD Jatim Wara Sundari Reny Pramana.
“Ikut prihatin, karena masyarakat menganggap pandemi Covid ini sudah selesai sehingga banyak yang abaikan terhadap protokol kesehatan,” ujarnya saat dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu (05/12/20).
Pihaknya kata Wara dengan kondisi semacam ini maka penegakan protokol kesehatan (Prokes) harus lebih tegas lagi di terapkan. tindakan terhadap pelanggaran prokes, tidak lagi sekedar himbauan.
“Saya keliling di beberapa wilayah masih banyak yang tidak bermasker, pedagang maupun pembeli, banyak kepala daerah yang terpapar juga,” jelasnya.
“Kondisi tersebut harus segera disikapi. pemerintah daerah harus lebih pro aktif membiasakan pola hidup baru. Tidak mengendurkan protokol kesehatan di masyarakat,” lanjutnya.
Soal rencana pemerintah membuka kembali sekolah tatap muka awal tahun 2021, namun melihat adanya daerah yang kembali merah, politisi PDI Perjuangan berharap hal itu ditunda dulu di Jatim.
“Memang disamping menerapkan prokes secara ketat, kami berharap ditunda. semua harus bersabar sampai vaksin betul-betul sudah tersedia di Indonesia,” pintanya.
Tak hanya itu, pihaknya juga berharap untuk instansi pemerintah maupun swasta, rapat-rapat yang berkerumun secara tatap muka langsung, untuk dihindari dulu.
“Untuk menjaga keamanan agar tak menjadi cluster baru, idealnya rapat bisa melalui daring lebih aman, kalaupun dilakukan secara tatap muka, harus di ruangan terbuka,” pungkas wanita yang juga Bendahara DPD PDI Perjuangan.
Sekedar diketahui, zona merah di Jawa Timur kembali bertambah. Jika sebelumnya hanya ada satu zona merah yakni Lumajang, kini ada empat kabupaten/kota dengan status zona merah.
Empat kabupaten/kota yang menjadi zona merah yakni Jember, Situbondo, Kota Batu, dan Jombang. Sedangkan Lumajang yang sebelumnya berstatus zona merah saat ini sudah berganti menjadi zona oranye. (ari)