Sby,MercuryFM – (TUBAN) Nasib tenaga pendidik GTT/PTT di Kabupaten Tuban Bojonegoro ternyata belum mendapatkan penghasilan yang layak sebagaimana janji Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Hal ini terungkap saat kunjungan Komisi E DPRD Jatim dalam rangka implementasi Perda No 11 Tahun 2017 tentang penyelenggara pendidikan di Jawa Timur di Cabang Dinas Pendidikan Bojonegoro dan Tuban tepatnya di SMAN 1 Tuban ,Selasa (04/02/20).
Budiono anggota Komisi E DPRD Jatim dari Partai Gerindra yang asli Bojonegoro mengatakan keprihatinannya terkait masih banyaknya tenaga pengajar GTT/PTT di kawasan Tuban/ Bojinegoro masih banyak yang belum mendapatkan penghasilan layak.
Dengan kondisi ini Budiono meminta kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah supaya gaji para tenaga pendidik yang berstatus GTT/ PTT diperhatikan.
“Kebetulan saya mewakili dari Dapil Tuban – Bojonegoro merasa prihatin melihat nasib para GTT /PTT yang ada di wilayahnya.Dan ini harus diperjuangkan segera, ” jelasnya.
Hal yang sama juga dikatakan Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim Artono. Pihaknya mengaku cukup prihatin dengan kondisi yang dialami para guru GTT/ PTT khususnya di Tuban dan Bojonegoro.
Dalam kunjungan kerjanya kali ini komisi yang membidangi tentang Kesejahteraan rakyat ( Kesra) di pimpin oleh dua Wakil ketua Komisi E, Artono ( Fraksi PKS) dan Hikmah Bafaqih ( Fraksi PKB). Serta beberapa anggota Komisi E yakni Budiono , Benjamin ( Fraksi Gerindra) Hasan Irsad, Adam Rusdi( Fraksi Golkar), Nur Fitriana ,Umi Zahro ( Fraksi PKB) , Jajuk Indra Krisna, Suwandi ( Fraksi NasDem) Mathur Husairi ( PBB) dan Zeniye ( Fraksi PPP). (ari)