Kediri, MercuryFM – Pemberdayaan potensi desa harus terus dikembangkan. Dengan memaksimalkan potensi desa, maka akan memberikan nilai ekonomi bagi desa khususnya warga.
Anggota DPRD dari daerah pemilihan Kediri, Subianto, saat melakukan reses I di Desa Tawang, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Kamis (4/3/2021) mengatakan, potensi desa khususnya pengembangan wisata akan sangat membantu perekonomian desa yang imbasnya juga akan dirasakan masyarakat.
Dengan memaksimalkan potensi wisata desa, kata Subianto, maka akan berdampak pula bagi masyarakatnya. Mereka bisa terlibat dalam memasarkan potensi ekonomi yang dimiliki untuk wisatawan yang ada.
“Apalagi desa itu berada di sekitar tempat wisata yang sudah ada dan menjadi tujuan wisatawan baik lokal maupun mancanegara,” ujarnya.
Desa Tawang yang merupakan jalur menuju ke wisata Gunung Kelud, dengan lokasi mata airnya yang menarik, dipandang Subianto bisa menjadi salah satu desa wisata penopang wisata Gunung Kelud.
“Masyarakat bisa menjual hasil produksinya kepada wisatawan yang datang nantinya. Bahkan masyarakat bisa membuka homestay dirumahnya untuk wisatawan yang datang,” jelas politisi Partai Demokrat ini, yang juga menyempatkan diri melihat secara langsung lokasi sumber air yang ada di wilayah tersebut.
Kata Subianto, apalagi desa-desa sekitar Desa Tawang, seperti Desa Plaosan, Jajar dan Tunge yang memiliki produk kerajinan anyaman dan batik, bisa dikolaborasikan untuk mendukung wisata desa yang ada di Desa Tawang.
“Ini bila dikembangkan dengan serius. Apalagi kita lihat sendiri juga kondisi sumber air plumpungan juga menjual dengan konsep yang ada saat ini. Didukung jalur menuju wisata Gunung Kelud. Saya yakin ini bisa menjadi desa wisata potensi bagi wisatawan untuk mampir, baik sesudah atau sebelum ke Gunung Kelud,” urainya.
Selain itu Wakil Rakyat yang asli Kediri ini juga melihat budidaya buah nanas yang menjadi ikon di desa-desa dibawah Gunung Kelud, juga harus dicarikan strategi pemasaran olahan buah nanas, sehingga semua bisa dikelola menjadi nilai tambah bagi petani.
“Potensi buah nanas bisa dikelola tidak hanya buah saja yang dijual. Tapi bisa dikelola menjadi selai dan kripik. Yang ini juga perlu dipikirkan pelatihan dan pengelolahannya. Sehingga yang dijual ke wisatawan tidak hanya buahnya saja,” pintanya.
Dijelaskan oleh anggota Komisi B DPRD Jatim ini, dengan melihat potensi tersebut, pihaknya mendorong agar Pemerintah Kabupaten Kediri melakukan sinergi dengan Pemerintah Provinsi Jatim.
“Ini bila dimaksimalkan maka kejenuhan wisatawan ketika berada di tempat wisata utama, bisa menunjuk ke desa wisata yang menjadi penopang wisata utama itu,” ungkapnya.
Dengan sinergi pemerintah Kabupaten dan Provinsi yang didukung dengan keberadaan Perda Desa Wisata yang dimiliki Jatim, maka ke depan juga ada anggaran per tahun yang dialokasikan untuk desa-desa wisata yang ada sebagai bentuk pembinaan.
“Ingat saat ini masyarakat alami kontraksi ekonomi yang luar bisa. Sektor wisata yang didalamnya ada UMKM menjadi potensi yang bisa dimaksimalkan untuk menjadi pengungkit kebangkitan ekonomi masyarakat,” pungkasnya. (ari)