Sby, MercuryFM – Partai Golkar Jawa Timur tidak main-main dalam pemenangan calon yang diusungnya di Pilkada serentak 9 Desember depan. Ini tampak dengan dikumpulkannnya kader-kader militan Partai Golkar di 19 Kota Kabupaten penyelenggara Pilkada untuk dilatih sebagai saksi dalam Training of Trainer (TOT) Badan Saksi Nasional, Rabu-Kamis (4-5/11/2020) di Surabaya.
Dalam acara yang bertemakan “Jaga Suara, Jaga Pemilih, Jaga TPS, Menangkan Pilkada 2020” menurut ketua DPD Partai Golkar Jatim, Sarmuji, mereka yang mengikuti training ini akan menjadi garda dalam memberikan pelatihan saksi kapada kader-kader yang akan menjadi saksi di TPS pada masing-masing kota/Kabupaten yang menyelenggarakan Pilkada.
Kata Sarmuji, kebutuhan saksi tidak hanya dibutuhakan secara fisik, namun saksi akan menjadi garda dalam mengawal suara yang ada di TPS sehingga bila terjadi permasalahan-permasalahan dilapangan, saksi Golkar akan siap.
“Tak hanya mengawal suara saat pencoblosan, lebih jauh, para saksi juga menjadi pasukan pengawal suara dari sebelum pemungutan hingga pasca penghitungan suara,” ujar Sarmuji.
“Saksi penting dalam perang darat. Saksi tidak hanya bertugas saat pemungutan suara, mereka juga menjadi pasukan infanteri untuk mencari suara,” lanjut Sarmuji setelah membuka pelatihan di Hotel Singgasana Surabaya.
Khususnya di Pilkada, saksi dapat membantu Partai mewujudkan target di pilkada. Sehingga saksi bisa ikut mengawal kemenanagan yang ada nantinya.
“Kita sudah petakan, kita menang di angka 68-74 persen. Itu setara 13-14 daerah yang harus dimenangkan. Kita juga sudah mengecek daerah. Sampai memastikan kandidat, tim pemenangan, netralitas penyelenggara, hingga basis suara yang bisa dioptimalkan,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Badan Saksi Nasional DPP Partai Golkar, Syahmud B Ngabalin pun tak memungkiri bahwa agenda ini menindaklanjuti sejumlah masalah dari evaluasi di pemilu sebelumnya.
“Jawa Timur menjadi provinsi ke 20 yang menyelenggarakan pelatihan seperti ini,” kata Syahmud di tempat yang sama.
Para peserta di TOT tingkat provinsi ini diharapkan bisa menjadi influenzer untuk ditukarkan ke Kota Kabupaten yang menyelenggarakan Pilkada.
“Pelatihan ini kita akan memberikan pemahaman, pengetahuan, skill, tentang pelaksanaan pilkada. Ini untuk mengatasi masalah yang ada di TPS,” katanya.
Selain Pilkada, Jawa Timur lanjut anggota DPR Fraksi Golkar ini, juga menjadi daerah yang diharapkan dapat menjadi lumbung suara dalam pemilihan legislatif 2024 mendatang.
“Kalau Golkar bisa menang di Jawa, termasuk di Jawa Timur, maka target Nasional pun bisa dicapai,” tegasnya.
Dalam acara yang akan berlangsung ini menurut Kepala Badan Saksi Nasional (BSN) DPD Golkar Jatim, Heri Soegiono, diikuti oleh 107 peserta. Rinciannya, lima orang dari perwakilan 19 kabupaten/kota pelaksana Pilkada, dan 10 perwakilan dari Golkar Jawa Timur.
Heri menjelaskan bahwa acara ini menindaklanjuti arahan dari DPP melalui Badan Saksi Nasional.
“Ini program jangka panjang, yakni sampai pilpres dan pemilihan legislatif 2024,” kata Heri pada sambutannya.
Heri mengingatkan bahwa target Partai Golkar menang di mayoritas daerah. Golkar dari 19 kabupaten/kota, menargetkan menang di 70 persen.
“Melalui pelatihan saksi, saya optimistis akan menang lebih banyak dari target. Dari 70 persen bisa jadi 90 persen kalau mengoptimalkan ilmu dari acara ini,” pungkasnya. (ari)