Sby,MercuryFM – Ironis! Kata ini cukup layak diucapkan untuk sikap Pemkab Bangkalan dan Pemprov Jatim, yang abaikan para perawat kontrak yang ada di Kabupaten Bangkalan Madura ditengah pandemi virus Corona (Covid- 19).
Perawat yang menjadi garda terdepan dan menanggung resiko tinggi terpapar Covid-19, ternyata, perjuangan tersebut tak sesuai dengan apa yang harus diterima oleh perawat kontrak yang bertugas di Bangkalan tersebut. Sebab sudah empat bulan mereka belum mendapatkan hak gaji mereka.
“Saya mendapat pengaduan dari perwakilan perawat di seluruh Bangkalan Madura. Mereka mengeluh sampai sekarang ini sudah tidak menerima gaji. Padahal mereka ini bekerja juga untuk membantu menangani pasien Covid-19 di Bangkalan. Di Bangkalan saja ada 90 orang,” ungkap anggota DPRD Jatim Mohammad Nasih Aschal saat dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (03/05/20).
“Saya kuatir di daerah lain juga ada yang bernasib seperti ini yang menimpa perawat kontrak,” lanjutnya.
Dikatakan oleh politisi Partai Nasdem ini, pihaknya menyayangkan masalah tersebut. Karena, perjuangan para perawat tersebut termasuk bagian dari tenaga medis yang terdepan dalam penanganan Covid-19.
“Meski statusnya mereka saat ini termasuk tenaga kontrak, namun hak mereka harus diperhatikan karena mereka bagian dari tenaga medis yang turut menangani pasien Covid-19. Kami berharap Pemkab Bangkalan dam Pemprov Jatim merespon dan memberikan hak-hak mereka,” jelas pria yang juga anggota Komisi C DPRD Jatim.
Pria yang akrab dipanggil Ra Nasich ini mengatakan dalam kesehariannya, para perawat kontrak di Kabupaten Bangkalan, menerima gaji sebesar Rp 1,8 juta.
“Pemberian gaji untuk perawat ini merupakan pembagian sharing antara Pemprov dengan Pemkab Bangkalan. Pemkab sebesar 30 persen dan untuk saat ini pemkab sudah tidak mau lagi membayarnya,”jelasnya.
Ra Nasich berharap adanya jalan keluar untuk nasib para perawat kontrak yang ada di Bangkalan agar hal mereka segera bisa berikan.
”Hak mereka jangan sampai tak terbayarkan karena ini menyangkut kelangsungan hidup seseorang. Ingat kita sekarang sangat membutuhkan tenaga mereka dalam menangani Covid. Kita hormatilah hak mereka jangan sampai terabaikan,” pungkasnya. (ari)