Surabaya, MercuryFM – Pada momen lebaran tahun ini yang masih dalam suasana pandemi dan juga ada larangan mudik dari pemerintah, membuat sebagaian dari masyarakat akan menghabiskan waktunya di rumah saja. Untuk itu PT. Pertamina Marketing Region Jatim Balinus memprediksi pada momen Lebaran tahun ini bakal terjadi peningkatan konsumsi Liquified Petroleum Gas (LPG) sekitar 7 persen.
Unit Manager Communication dan CSR Pertamina Jatim Balinus, Deden Mochamad Idhani mengatakan, potensi peningkatan konsumsi LPG tersebut salah satunya dipicu oleh momen Lebaran yang dilakukan dengan kegiatan memasak di rumah bersama keluarga.
“Seperti kita ketahui bahwa adanya pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat, termasuk larangan mudik untuk pencegahan penyebaran Covid-19 membuat orang cenderung tetap berada di rumah dan tetap aktif berkegiatan, contohnya memasak, sehingga konsumsi gas bisa meningkat,” kata Deden di Surabaya, Senin (3/5/2021).
Deden menjelaskan bahkan sebelum Lebaran pun, tren konsumsi LPG di wilayah Jatim Bali dan Nusa Tenggara ini mengalami peningkatan 9 persen pada Maret lalu jika dibandingkan dengan rata-rata konsumsi Januari dan Februari.
“Pada Januari dan Februari, rata-rata konsumsi LPG hanya sekitar 134.070 MT, tapi pada Maret sudah mulai meningkat menjadi 145.615 MT. Jadi sepanjang kuartal I/2021, total konsumsinya mencapai 413.760 MT,” katanya.
Deden menambahkan konsumsi LPG tersebut termasuk LPG PSO atau subsisi, LPG Bright Gas 5,5 kg, Bright Gas dan LPG 12 kg, LPG 50 kg maupun LPG Bulk. Untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi LPG pada Mei atau saat Lebaran, Pertamina pun akan meningkatkan pasokan sekitar 5.740 MT per hari atau naik 7 persen dibandingkan hari normal.
“Masyarakat juga tidak perlu khawatir karena pasokan LPG kami cukup aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menyambut Ramadan dan Idulfitri, termasuk pasokan BBM meskipun ada perkiraan turun sedikit karena larangan mudik,” pungkasnya. (dani)