Surabaya, MercuryFM – Tahun 2021, Kantor Wilayah BRI Surabaya optimis mampu meningkatkan kinerjanya meski pandemi Covid-19 belum juga menunjukan akan berakhir.
Penyaluran kredit diharapkan tetap akan tumbuh double digit menyusul membaiknya ekonomi 2021 setelah adanya program vaksinasi Covid-19.
Menurut Triswahyu Herlina, Executive Vice Presiden BRI Kanwil Surabaya, tahun 2020 BRI mendapat tantangannya cukup berat karena pandemi Covid-19 baru dimulai terutama di paruh awal tahun 2020.
“Tahun lalu kami baru efektif pada semester kedua. Itu pun kami masih dapat mencetak laba 2.8 triliun rupiah. Tahun ini kami lebih optimis, tumbuh lebih tinggi. Memang harus ada effort dari tim kami,” kata Triswahyu Herlina di Surabaya, Senin (1/3/2021).
BRI akan fokus menggarap sektor UMKM karena Provinsi Jawa Timur memiliki jumlah UMKM yang cukup besar dan menjadi penggerak utama sektor ekonomi saat pandemi. Bahkan untuk 2020, BRI tidak hanya fokus pada pelaku UMKM saja, namun lebih luas lagi menyasar pelaku usaha super mikro dengan plafon kredit maksimal 10 juta rupiah.
“Nilai kreditnya memang tidak banyak, namun jumlah nasabahnya cukup besar. Sektor ekonomi mikro bagi kami merupakan embrio bisnis kami di masa depan,” tambahnya.
Dijelaskannya , pada tahun 2020, BRI Kanwil Surabaya berhasil menyalurkan total kredit 41,52 triliun rupiah. atau tumbuh 10,70 persen dari tahun 2019 lalu. Pertumbuhan juga didongkrak melalui strategi Business Follow Stimulus sehingga kualitas pinjaman terjaga baik yang terlihat dari NPL tahun 2020 sebesar 2,55 persen, jauh di bawah rata-rata industri perbankan. Hal ini karena BRI punya cara menangani potensi masalah yang sesuai dan tepat.
“Secara massif juga kami melakukan restrukturisasi pinjaman para debitur terdampak Covid-19. Hal itu merupakan kontribusi kami terhadap perekonomian Jawa Timur serta mendukung upaya pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN),” tandasnya.
Sementara itu, untuk Dana Pihak Ketiga (DPK), hingga kuartal ke-4 tahun 2020 tercatat mencapai 50,94 triliun rupiah atau tumbuh double digit yakni 14,78 persen. Dari total dana tersebut dana murah atau CASA masih mendominasi portofolio dengan rasio 60,49 persen.
BRI akan terus ekspansi ke dana murah, baik ke nasabah perseorangan maupun non perseorangan. Selain itu juga masuk ke ekosistem bisnis seperti pasar, sekolah dan universitas dengan memanfaatkan produk digital seperti BRIMO, CMS, Pasar.ID dan agen Brillink.
“Kami fokus menyalurkan kredit yang memiliki penjaminan pemerintah seperti KUR dan KMK Tangguh. Tahun lalu, kami menyalurkan KUR 7,3 triliun rupiah kepada 270 ribu nasabah. Tahun ini target KUR kami lebih dari sembilan triliun rupiah. Kami optimis tercapai,” pungkasnya. (dani)